Rabu, 24 Januari 2018

MANFAAT BLOG DALAM PEMBELAJARAN


Blog dapat dikategorikan sebagai e learning, dalam tulisannya Rosenberg (2001) beliau mengungkapkan bahwa e learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.




Manfaat Blog
1. Media interaktif diluar kelas
Sebuah blog dapat dijadikan media belajar interaktif, misalnya guru di sebuah sekolah dapat membuat blog dimana isi  sebuah blog menyangkut mata pelajaran masing-masing guru. Kemudian ada siswa yang mengakses blog tersebut, siswa mengisi comment di blog, sehingga terjadi komunikasi antara guru dengan siswa

2. Media untuk menyimpan file
Guru dapat menyusun dan meresume materi pelajaran kemudian meletakkannya ke dalam sebuah blog, Hal ini sangat membantu mempercepat pengajaran karena siswa tidak perlu mencatat lagi dipapan tulis sehingga siswa dapat mengakses materi guru dengan mudah, tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat.Penggunaan blog sebagai media pembelajaran sangat usabilitas (mudah digunakan) dan maintanabel (mudah dikelola dan dirawat).

3. Media curhat bagi siswa
Blog memiliki fasilitas yang memungkinkan pengunjung sebuah blog meninggalkan komentar,oleh sebab itu  blog dapat menjadi media untuk mengungkapkan usul, komentar dan curhat  siswa tentang sistem pengajaran yang ada di sekolah, sehingga pihak sekolah dan guru dapat meningkatkan kinerja mereka sesuai yang diharapkan para peserta didik .

4. Media untuk menulis
Blog dapat berfungsi sebagai media writing learning. Dengan blog guru belajar dan mengasah kemampuannya dalam membuat sebuah karya ilmiah atau karya tulis. Sebelum ikut dalam bidang karya tulis dalam setiap even resmi seperti; lomba karya tulis, atau sertifikasi, alangkah baiknya guru menggunakan blog sebagai media writting learning terlebih dahulu. blog juga merupakan sarana yang cepat dan mudah sebagai sarana penyebaran hasil-hasil penelitian, penataran, penelitian, workshop dan berbagai macam tulisan lainnya

5. Media untuk mendapatkan informasi
Guru bisa mendapatkan Informasi melalui proses pencarian dengan search engine akan membuka dan menambah wawasan guru tentang dunianya dan dunia ilmu pengetahuan
Guru bisa mendapatkan informasi melalui buku, koran, majalah tapi kita hanya berperan sebagai pembaca pasif . dengan blog kita bisa langsung memberi komentar .dan informasi yang didapatkan semakin luas dengan saling memberi link dengan pengguna blog lain

6. Sarana berdiskusi
Blog juga menjadi pilihan   sebagai sarana berdiskusi antar guru dengan siswa , guru dengan guru. dan berbagi pengetahuan dengan pengguna blog yang lain, sehingga membuka wawasan berfikir kita

7. Media berkreativitas
Guru dapat menghias blog sesuai dengan keinginan,misalnya dipercantik dengan gambar,foto,slide,video,template,background yang semuanya didapatkan secara gratis  melalui counter dalam internet
Demikian manfaat yang ada pada internet, khususnya blog, yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan pendidikan. Memang keberadaan blog yang banyak kegunaannya masih jarang dimanfaatkan oleh sebagian guru.Sebelum mencoba kita  tidak akan pernah merasakan manfaat blog itu .

Selasa, 23 Januari 2018

HURUF VOKAL DAN KONSONAN

HURUF VOKAL
Ada beberapa pengertian tentang Huruf Vokal, antara lain :
  1. Huruf Vokal adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau halangan.
  2. Huruf vokal adalah huruf hidup yang berfungsi memberi suara.
  3. Huruf vokal adalah huruf yang menimbulkan bunyi.
  4. Huruf vokal adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau halangan.
  5. Bunyi Huruf Vokal adalah Bunyi yang tidak disertai hambatan pada alat bicara, Hambatan hanya terdapat pada pita suara, Tidak terdapat artikulasi, Semua vokal dihasilkan dengan bergetarnya pita suara. Dengan demikian semua vokal adalah bunyi suara.
  6. Huruf Vokal atau huruf hidup (dalam fonetik) adalah suara di dalam bahasa lisan yang diciri khaskan dengan pita suara yang terbuka sehingga tidak ada tekanan udara yang terkumpul di atas glotis (bagian pangkal tenggorokan pada pita suara).
Macam-Macam Huruf Vokal

Bunyi vokal dibedakan berdasarkan posisi tinggi rendahnya lidah, bagian lidah yang bergerak, struktur, dan bentuk bibir. Dengan demikian, bunyi vokal tidak dibedakan berdasarkan posisi artikulatornya karena pada bunyi vokal tidak terdapat artikulasi. Artikulator adalah bagian alat ucap yang dapat bergerak. Klasifikasi vokal sebagai berikut :

  • Vokal Tinggi = [ i ], [ I ], [ u ], [ U ]
  • Vokal Madya = [ e ], [ Ɛ ], [ e ], [ o ], [ c ]
  • Vokal Rendah = [ a ]
  • Vokal Depan = [ i ], [ I ], [ e ], [ Ɛ ], [ a ]
  • Vokal Tengah = [ a ]
  • Vokal Belakang = [ o ], [ c ], [ u ], [ U ]

Struktur adalah keadaan hubungan posisional artikulator aktif dan artikulator pasif. Artikulator aktif adalah alat ucap yang bergerak menuju alat ucap yang lain saat membentuk bunyi bahasa. Artikulator pasif adalah alat ucap yang dituju oleh artikulator aktif saat membentuk bunyi bahasa. Dalam bunyi vokal tidak terdapat artikulasi, maka struktur untuk vokal ditentukan oleh jarak lidah dengan langit-langit. Menurut strukturnya, vokal dapat dibedakan seperti uraian berikut.
  • Vokal tertutup (close vowels) yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah diangkat setinggi mungkin mendekati langit-langit. Vokal tertutup antara lain [ i ], [ u ].
  • Vokal semi tertutup (half-close) yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga di bawah tertutup atau dua per tiga di atas vokal terbuka. Vokal semi tertutup antara lain [ e ], [ o ], [ I ], [ U ].
  • Vokal semi terbuka (half-open) yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga di atas terbuka atau dua per tiga di bawah vokal tertutup. Vokal semi terbuka antara lain [ a ], [ Ɛ ], [ c ].
  • Vokal terbuka (open vowels) yaitu vokal yang dibentuk dengan lidah dalam posisi serendah mungkin. Vokal terbuka adalah [ a ].
  • Vokal tidak bulat/unrounded vowels (bibir tidak bulat dan terbentang lebar) = [ i ], [ I ], [ e ], [ Ɛ ], [ e ]
  • Vokal netral/neutral vowels (bibir tidak bulat dan tidak terbentang lebar) = [ a ]
  • Vokal bulat/rounded vowels (bibir bulat) Terbuka bulat = [ c ]
  • Vokal bulat/rounded vowels (bibir bulat) Tertutup bulat = [ o ], [ u ], [ U ]



HURUF KONSONAN
Macam macam Bunyi Huruf Konsonan & ( Definisinya ) 

Konsonan dibedakan menurut:
 
1. cara hambat (cara artikulasi) atau cara pengucapannya;
2. tempat hambat (tempat artikulasi);
3. hubungan posisional antara penghambat-penghambat atau hubungan antara artikulator pasif; dan
4. bergetar tidaknya pita suara.

Klasifikasi konsonan berdasarkan cara pengucapan atau cara artikulasi seperti uraian berikut.
 

1. Konsonan Hambat Letup (Stops, Plosives)
 
Konsonan hambat letup ialah konsonan yang terjadi dengan hambatan penuh arus udara. Kemudian, hambatan itu dilepaskan secara tiba-tiba. Berdasarkan tempat artikulasi, konsonan hambat letup dibedakan seperti berikut.
a. Konsonan hambat letup bilabial. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya bibir bawah dan artikulator pasifnya bibir atas. Bunyi yang dihasilkan [ p, b ].
b. Konsonan hambat letup apiko-dental. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya ujung lidah dan artikulator pasifnya gigi atas. Bunyi yang dihasilkan [ t, d ].
c. Konsonan hambat letup apiko-palatal. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya ujung lidah dan artikulator pasifnya langitlangit keras (langit-langit atas). Bunyi yang dihasilkan [ t , d ]. [ t ] ditulis th sedangkan [ d ] ditulis dh.
d. Konsonan hambat letup medio-palatal. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya tengah lidah dan artikulator pasifnya langitlangit keras. Bunyi yang dihasilkan [ c, j ].
e. Konsonan hambat letup dorso-velar. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya pangkal lidah dan artikulator pasifnya langitlangit lunak (langit-langit bawah). Bunyi yang dihasilkan [ k, g ].
f. Konsonan hamzah. Konsonan ini terjadi dengan menekan rapat yang satu terhadap yang lain pada seluruh pita suara, langit-langit lunak beserta anak tekak di tekan ke atas sehingga arus udara terhambat beberapa saat. Bunyi yang dihasilkan [ ? ].

2. Konsonan Nasal (Sengau)
 
Konsonan nasal (sengau) ialah konsonan yang dibentuk dengan menghambat rapat (menutup) jalan udara dari paru-paru melalui rongga hidung. Bersama dengan itu langit-langit lunak beserta anak tekaknya diturunkan sehingga udara keluar melalui rongga hidung. Berdasarkan tempat artikulasinya, konsonan nasal dibedakan sebagai berikut.
a. Konsonan nasal bilabial. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya bibir bawah dan artikulator pasifnya bibir atas. Nasal yang dihasilkan [ m ].
b. Konsonan nasal medio-palatal. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya tengah lidah dan artikulator pasifnya langit-langit keras. Nasal yang dihasilkan ialah [ ñ ].
c. Konsonan nasal apiko-alveolar. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya ujung lidah dan artikulator pasifnya gusi. Nasal yang dihasilkan ialah [ n ].
d. Konsonan nasal dorso-velar. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya pangkal lidah dan artikulator pasifnya langit-langit lunak. Nasal yang diberikan [ h ].

3. Konsonan Paduan ( i tes)
 
Konsonan paduan adalah konsonan hambat jenis khusus. Tempat artikulasinya ialah ujung lidah dan gusi belakang. Bunyi yang dihasilkan [ts , d5]. Bunyi [ ts ] ditulis ch sedangkan bunyi [d5] ditulis dg.

4. Konsonan Sampingan ( te ls)
 
Konsonan sampingan dibentuk dengan menutup arus udara di tengah rongga mulut sehingga udara keluar melalui kedua samping atau sebuah samping saja. Tempat artikulasinya ujung lidah dengan gusi. Bunyi yang dihasilkan [ I ].

5. Konsonan Geseran atau Frikatif
 
Konsonan geseran atau frikatif adalah konsonan yang dibentuk dengan menyempitkan jalan arus udara yang diembuskan dari paruparu, sehingga jalan udara terhalang dan keluar dengan bergeser. Menurut artikulasinya, konsonan geseran dibedakan sebagai berikut.
a. Konsonan geseran labio-dental. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya bibir bawah dan artikulator pasifnya gigi atas. Bunyi yang dihasilkan [ f , v ].
b. Konsonan geseran lamino-alveolar. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya daun lidah (lidah bagian samping) dan ujung lidah sedangkan artikulator pasifnya gusi. Bunyi yang dihasilkan [ s , z ].
c. Konsonan geseran dorso-velar. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktifnya pangkal lidah dan artikulator pasifnya langit-langit lunak. Bunyi yang dihasilkan [ x ].
d. Konsonan geseran laringal. Konsonan ini terjadi jika artikulatornya sepasang pita suara dan glotis dalam keadaan terbuka. Bunyi yang dihasilkan [ h ].

6. Konsonan Getar ( ills, i ts)
 
Konsonan getar ialah konsonan yang dibentuk dengan menghambat jalan arus udara yang diembuskan dari paru-paru secara berulang-ulang dan cepat. Menurut tempat artikulasinya konsonan getar dinamai konsonan getar apiko-alveolar. Konsonan ini terjadi jika artikulator aktif yang menyebabkan proses menggetar adalah ujung lidah dan artikulator pasifnya gusi. Bunyi yang dihasilkan [ r ].

7. Semivokal
 
Bunyi semivokal termasuk konsonan. Hubungan antarpenghambat dalam mengucapkan semivokal adalah renggang terbentang atau renggang lebar. Berdasarkan hambatannya, ada dua jenis semivokal sebagai berikut.
a. Semivokal bilabial, semivokal ini terjadi jika artikulator aktifnya bibir bawah dan artikulator pasif adalah bibir atas. Bunyi yang dihasilkan adalah bunyi [ w ].
b. Semivokal medio-palatal, semivokal ini terjadi jika artikulator aktifnya tengah lidah dan artikulator pasifnya langit-langit keras. Bunyi yang dihasilkan [ y ].





Minggu, 21 Januari 2018

Profile Penulis

Ms. Tika
i am TIKA ALYAZI 

umiy from my beloved kids Alya dan Alzi
i am a   teacher of  Al-Fath School. 

Bagi saya mengajar adalah suatu keharusan dan kebutuhan. 
Harus; karena kita terlahir untuk menjalani kehidupan dan akan terus mendapatkan generasi baru yang diharapkan bisa lebih baik dari diri kita. Sehingga saya pun tertarik untuk menjadi harus menjadi bagian dari proses tumbuh kembang anak-anak saya, anak didik saya dan generasi baru setelah saya.  Menjadi kebutuhan; karena guru yang hebat terlihat dari anak-anak didiknya yang matang dan berkualitas. Sebagai seorang pendidik maka kita butuh mengajar, agar kemampuan yang kita miliki tentang dunia pendidikan semakin terukur dan terasah serta terevaluasi setiap waktunya. Tidak akan ada anak-anak generasi baru yang hebat jika para pengajar atau guru berkualitas yang malas meng-"update", mengaplikasikan dan mengamalkan ilmu dan kemampuannya di lembaga pendidikan atau bahkan di rumahnya sendiri.

Mengajar adalah bentuk ibadah yang dapat kita gunakan sebagai ladang mengasah ilmu, mengukur kecerdasan dan bekal amal yang akan menarik kita ke surga nanti.

Menjadi guru berkualitas diawali dengan niat dan usaha serta motivasi untuk mau TERUS BELAJAR, dengan mengikuti pelatihan, pendalaman materi serta mau mengevaluasi diri.

dont stop learning, because life never stops teaching 

     

Jumat, 19 Januari 2018

PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR

A. Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif.



Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema “ Diriku ” dapat ditinjau dari mata pelajaran , seperti IPS, IPA, Bahasa Indonesia, Matematika .
Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).
Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
1) siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;
3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
5) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
6) Siswa mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Selain itu pembelajaran tematik juga memberikan keuntungan bagi guru, antara lain sebagai berikut :
1.Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. Materi pelajaran tidak dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari, mencakup berbagai mata pelajaran.
2.Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan alami.
3.Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas. Guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke berbgai aspek kehidupan.
4.Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai sudut pandang.
5.Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi.
Penekanan pada kompetisi bisa dikurangi dan diganti dengan kerja sama dan kolaborasi. Sedangkan Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalah sebagai berikut:
1.Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar.
2.Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif.
3.Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa – yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar.
4.Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas.
5.Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman.
B.Landasan Pembelajaran Tematik Dalam Model Pembelajaran Tematik Untuk Kelas Awal yang dikeluarkan Balitbang Depdiknas tahun 2006 dikemukakan beberapa landasan pembelajaran tematik, baik dari sisi filosofis, psikologis dan yuridis.
Landasan filosofis dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu:
(1) progresivisme,
(2) konstruktivisme, dan
(3) humanisme.
Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan manusia.
Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa.
Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.
Landasan psikologis dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya. Landasan yuridis dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar.
Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).
C.Cara Merangcang Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memerlukan perencanaan dan pengorganisasian agar dapat berhasil dengan baik.
Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pembelajaran tematik, yaitu
(1) memilih tema, (2) mengorganisir tema, (3) mengumpulkan bahan dan sumber, (4) merancang kegiatan dan proyek, dan (5) mengimplementasikan satuan pelajaran.
1.Memilih Tema Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya.
Dalam upaya memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya dari tema yang disajikan, seorang siswa harus diberi kesempatan untuk berinteraksi dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Demikian pula halnya dengan guru, pemahaman guru terhadap jenis pengetahuan itu sendiri haruslah dimiliki agar penyampaiannya bisa dilakukan secara tepat. Dalam menentukan tema yang bermakna, kita harus memperhatikan dan mempertimbangkan pemikiran konseptual, pengembangan keterampilan dan sikap, sumber belajar, hasil belajar yang terukur dan terbukti, kesinambungan tema, kebutuhan siswa, keseimbangan pemilihan tema, serta aksi nyata, antara lain :
Pemikiran konseptual, tema yang baik tidak hanya memberikan fakta-fakta kepada siswa. Tema yang baik bisa mengajak siswa untuk menggunakan keterampilan berpikir yang lebih tinggi. Pengembangan keterampilan dan sikap. apakah tema yang sudah disepakati bisa mengembangkan keterampilan siswa. Misalnya, keterampilan berfikir, berkomunikasi, sosial, eksplorasi, mengorganisasi, dan pengembangan diri.
Pembentukan sikap juga harus bisa di akomodasi dalam pilihan tema, seperti sikap menghargai, percaya diri, kerja sama, komitmen, kreativitas, rasa ingin tahu, berempati, antusias, mandiri, jujur, menghormati dan toleransi. Kesinambungan Tema. Kath Murdock (1998) dalam bukunya Clasroom Connection-Strategies for Integrated Learning menjelaskan bahwa tema yang baik bisa mengakomodasi pengetahuan awal yang dimiliki siswa sebelum belajar tentang sesuatu yang baru.
Pengetahuan awal itu tentu sudah dipelajari siswa sebelumnya. Materi Belajar Utama dan Tambahan. Materi dan sumber pembelajaran tematik biasa kita bagi menjadi dua sumber dan materi, yaitu utama dan tambahan.
Contoh sumber atau materi belajar utama adalah para ahli atau orang-orang yang mempunyai profesi atau kompetensi dasar dalam bidang terentu, tempat-tempat yang bisa dipelajari, suasana belajar didalam kelas, lingkungan, komunitas, dan kesenian. Sedangkan musik, materi audio visual, literature, progam computer, dan internet adalah sumber materi pembelajaran tambahan bagi siswa.
Dengan demikian, pemlihan tema harus juga memperhatikan kesediaan kedua sumber belajar itu. Terukur dan Terbukti, Guru juga perlu memperhatikan hasil pembelajaran apa yang akan siswa capai dalam pembelajaran tematik.
Apa yang bisa siswa kerjakan dalam proses pembelajaran tematik. Perlu juga menunujukkan bukti-bukti itulah yang dinilai guru dan dicatat sebagai bukti bagaimana siswa menguasai tema yang diajarkan. Yang pada akhirnya akan dijadikan bahan evaluasi dan laporan kepada orang tua siswa. Kebutuhan Siswa, dalam memilih tema, guru perlu memperhatikan kebutuhan siswa.
Apakah tema yang kita pilih bisa menjawab kebutuhan siswa. secara kognitif, Gardner (2007 ) dalam bukunya Five Minds For The Future menyebutkan bahwa manusia pada era informasi ini harus dibekali lima cara berfikir, yaitu : pikiran yang terlatih, terampil, dan disiplin, pikir mensintesis; pikiran mencipta; pikiran merespek, dan pikiran etis.
Apakah tema yang dipilih sudah bisa membekali siswa dengan lima cara berfikir untuk masa depan. Kebutuhan siswa yang lain bisa juga dilihat melalui perkembangan psikologi (imajinasi), perkembangan motorik, dan perkembangan kebahasaan siswa. Keseimbangan Pemilihan Tema.
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa pembelajaran yang cocok dengan pembelajaran terpadu adalah pembelajaran tematik. Dalam satu tahun pembelajaran biasanya siswa bisa mempelajari 5-6 tema.
Para guru hendaknya bisa memilih tema yang bisa mengakomodasi mata pelajaran bahasa, ilmu sosial, lingkungan, kesehatan, dan sains saja, tetapi tema-tema lain yang bervariasi. Aksi Nyata. Pembelajaran tematik hendaknya tidak hanya mengembangkan pengetahuhan dan sikap siswa, namun juga bisa membimbing siswa untuk melakukan aksi yang bermanfaat.
Aksi yang dilakukan siswa akan memperkaya siswa dengan pengetahuan lain serta memberikan dampak bagi kehidupan orang lain dan lingkungan dimana siswa hidup. Topik untuk pembelajaran tematik dapat berasal dari beberapa sumber. Inilah beberapa di antaranya :
1.Topik-topik dalam kurikulum Isu-isu Masalah-masalah Event-event khusus Minat siswa Literatur
2.Mengorganisasikan Tema Pengorganisasian tema dilakukan dengan menggunakan jaringan topik, seperti contoh berikut ini.
3.Mengumpulkan Bahan dan Sumber Pembelajaran tematik berbeda dengan pembelajaran berdasarkan buku paket tidak hanya dalam mendesain, melainkan juga berbagai bahan yang digunakan.
Inilah beberapa sumber: a. Sumber-sumber yang tercetak b. Sumber-sumber visual c. Sumber-sumber literatur d. Artifac
4.Mendesai Rencana Pembelajaran Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
Setelah tahap persiapan dilakukan, maka selanjutnya akan dipaparkan tahap pelaksanaan pembalajaran terpadu.
Adapun tahap pelaksanaan pembelajarannya meliputi :
a.Kegiatan Pendahuluan / awal Pada tahap ini dapat dilakukan panggilan terhadap anak tentang tema yang disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah, bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan dan menyanyi.
b.Kegiatan inti Kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis hitung. Penyajian bahan pembelajaran dialakukan dengan menggunakan strategi / metode yang bervariasi dan dapat dilakuakn secara klaksikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.
c.Kegiatan penutup Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatn penutup yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan atau mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomime, pesan-pesan moral, musik / apresiasi musik
5.Mengimplementasikan Pembelajaran Tematik. Dalam implementasi pembelajaran tematik disekolah dasar mempunyai implikasi yang mencakup : Implikasi bagi guru Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreaktif baik dalam menyiapkan pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan utuh.
Implikasi bagi siswa 1.Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya yang dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan kelompok kecil, maupun klasikal. 2.Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan aktif.
Implikasi terhadap sarana, prasarana,sumber balajar dan media. 1.Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan berbagai prasarana dan prasarana belajar, 2.Pembelajaran ini perlu memanfaatkan bebagai sumber balajar, baik yang didesain secara khusus maupun yang tersedia dilingkungan, 3.Pembeajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran bervariasi dan 4.Pembelajaran ini masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada atau bila memungkinkan untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar terintegrasi.
Implikasi terhadap pengaturan ruangan. 1.Ruang perlu ditata sesuai tema yang dilaksanakan. 2.Susunan bangku bisa berubah-ubah. 3.Perta didik tidak harus selalu harya duduk dikursi, tetapi dapat duduk ditikar atu dikarpet. 4.Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik didalam maupun diruangan. 5.Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber balajar. 6.Alat, sarana, sumber belajar hendaknya dikelola dengan baik. Implikasi terhadap pemilihan metode Pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode, misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, dan bercakap-cakap.

Senin, 15 Januari 2018

Minggu, 14 Januari 2018

AKU DAN TEMAN BARU



Mata Pelajararan : Tematik (Bahasa, IPS, dan Matematika)
Kelas/ Semester  : 1 / 1
Tema/ Sub tema   : 1 (DIRIKU)/ 1 (AKU DAN TEMAN BARU)
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu:
Mengidentifikasi cara cara memperkenalkan diri
Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap
Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama panggilan
Mengidentifikasi huruf vokal dan konsonan
Menyebutkan huruf vokal dan konsonan dari nama teman-temannya
Membilang banyak benda 1-10
Memanfaatkan media blog untuk menunjang pemahaman materi yang sedang dibahas dengan bantuan orang tua dan guru
            
evaluasi dalam QUIZ



Pendamping Pembelajaran 1

Pendalaman Materi

Mengucapkan salam saat ke luar rumah
Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah. Ayah mengantarku ke sekolah. Sebelum berangkat, aku pamit kepada ibu.aku juga mengucapkan salam sebelum ke luar rumah.










Pendalaman Materi

Kosakata dan Ungkapan Perkenalan Diri
Setibanaya kamu disekolah, kamu bertemu dengan teman baru. Kamu tentu senang mempunyai teman baru. Ayo, berkenalan dengan teman baru. Perhatikan cara-cara berkenalan berikut.



Sikap tubuh yang baik
1) Tubuh tegak

2) Lihatlah wajah temanmu

3) Jabatlah tangan temanmu dengan tangan kanan

4) Tangan kiri disamping tubuh

5) Wajah tersenyum ceria



Kata-kata yang diucapkan

1) Berilah salam

2) Sebutkan nama lengkapmu

3) Sebutkan nama panggilanmu

4) Sebutkan alamat tempat tinggalmu









Pendalaman Materi

Perbedaan warna Suara Manusia



Setiap orang memiliki suara yang berbeda-beda. Suara yang berbeda-beda  dinamakan warna suara. Tidak hanya manuisa, hewan juga memiliki warna suara. Warna suara laki-laki dan perempuan berbeda. Ayo, kenali warna suara teman kelasmu.




Pendamping Pembelajaran 2



Pendalaman Materi

Memperkenalkan diri dengan kosakata yang tepat



Kamu telah berkenalan dengan temanmu. Ada yang menyebutkan nama lengkap. Ada pula yang menyebutkan nama panggilan. Nama panggilan memudahkanmu memanggil teman. Ayo, kenali temanmu.



Keterampilan kinerja Praktik



Mengingat nama temanmu



1) Gurumu akan memanggil satu siswa ke depan kelas.

2) Siswa yang ditunjuk diminta untuk ke kelas memperkenalkan diri. Ia akan menyebutkan nama lengap dan panggilan.

3) Lakukan secara bergantian. Caranya siswa di depan kelas berhak memilih satu siswa yang duduk untuk memperkenalkan dirinya.

4) Lakukan secara bergantian sampai semua mendapat gilirannya.

5) Setelah itu, guru akan menunjuk dua orang siswa dan saling cepat menyebutkan nama teman yang ditunjuk oleh gurumu tersebut.




Pendamping Pembelajaran 3



Pendalaman Materi

Mengenal Huruf-Huruf dalam Kata



Kamu sudah mengenal teman sekelasmu. Nama temanmu terdiri dari huruf-huruf. Ayo ucapkan huruf huruf disamping.



Urutkan huruf dimulai dari huruf a dan diakhiri dengan huruf z. ada huruf vocal yaitu a,I,u,e,o. dan huruf konsonan yaitu b,c,d,e,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y, dan z.





Pendalaman Materi

Membilang secara Urut Bilangan 1 sampai 10



Hari ini, Dayu membawa bekal kesekolah. Dayu membawa roti isi. Dayu membawa sepuluh roti isi. Ayo, hitunglah banyak roti isi milik Dayu. Menghitung dilakukan dengan menyebutkan bilangan satu per satu.



Pendalaman Materi

Mengucapkan Salam Saat Masuk Ke Rumah



Kamu telah belajar mengucapkan salam. Salam tidak hanya diucapkan kepada orang tua. Salam juga diucapkan kepada guru dan teman. Sebelum meninggalkan kelas, ucapkan salam kepada guru dan teman.



Setibanya di rumah, jangan lupa untuk ucapkan salam kepada orang tuamau. Saat mengucapkan salam, gunakan bahasa yang santun dan suara yang rendah.




Pendamping Pembelajaran 4



Pendalaman Materi

Menunjukan Huruf-Huruf dalam Kata



Masih ingatkah kamu apa itu huruf konsonan ? Huruf konsonan adalah huruf selain a,I,u,e dan o. perhatikan contoh berikut.

Kancil

Kata kancil terdiri dari enam huruf, yaitu k,a,n,c,I,l

Ada huruf vocal, yaitu a dan i

Ada empat huruf konsonan, yaitu k,n,c,l




Pendalaman Materi

Memperkenalkan Warna Suara Manusia



Ayo, ingat kembali nama teman-temanmu. Ingatkah kamu suara mereka ? untuk lebih mengenal teman-temanmu, ayo lakukan kegiatan berikut.



Keterampilan Kinerja Praktik

Mengenal Warna Suara Teman



Ayo, kenali warna suara teman-temanmu

Berdirilah membentuk lingkaran bersama teman sekelasmu. Gurumu akan menunjuk satu siswa untuk maju ke tengah.

Siswa tersebut akan ditutup matanya dengan sapu tangan

Mintalah siswa itu berperan sebagai pawing dan siswa lainnya berperan sebgai singa, pawing berkeliling mengitari singa

Saat gurumu member aba-aba stop, pawing harus berhenti. Pawing akan meminta singa untuk mengaum. “ Singa yang baik mengaumlah …”

Siswa yang ada di depan pawing harus mengaum seperti singa. Pawing harus menembak nama siswa yang mengaum tersebut.

Jika tebakan benar, pawing menang. Singa tersebut berganti menjadi pawing. Jika tebakan salah, pawing harus mencari singa yang lain.

Ulangi hal yang sama secara bergantian. Lakukanlah dengan jujur.

Pendamping Pembelajaran 5



Pendalaman Materi

Mengenal Lambang Bilangan 1 sampai 10



Aku memiliki banyak teman di kelas. Ada teman laki-laki. Ada juga teman perempuan. Teman laki-laki ada 9 orang. Teman perempuan berambut pendek ada 5 orang. Teman perempuan berambut panjang ada 10 orang. Berapa banyak temanmu? Ayo, lakukan kegiayan berikut.





Menulis lambing bilangan 1 sampai 10



1) Gurumu akan meletakan kartu bertuliskan 1 sampai 10

2) Setiap siswa menyebutkan sebuah bilangan 1 sampai 10 secara bergantian.

3) Setelah iyu, gurumu meberi aba-aba kalimat “Tempati Aku “

4) Semua siswa segera menempati kartu sesuai bilangan yang diucapkan

5) Lakukan dengan hati-hati saat menempati kartu

6) Hitunglah banyak siswa yang telah menempati setiap kartu bilangan

7) Tuliskan lambing bilangannya pada kertas bilangan



Pendalam Materi

Melafalkan Huruf Konsonan pada Kata



Ayo, mengingat kembali huruf-huruf yang telah kamu pelajari. Lafalkan bersama-sama huruf a sampai z. lafalkan huruf vocal saja. Kemudian, lafalkan huruf konsonan. Ayo lafalkan huruf vocal dan konsonan pada kata berikut dengan lantang



Belajar



Setelah melafalkan huruf tersebut, lakukan kegiatan berikut



Keterampilan Kinerja Produk

Membuat Hiasan Dindng Motivasi



Alat dan bahan : kertas karton berwarna, potongan kardus, krayon, dan perekat.



Langkah kegiatan



1) Buatlah enam kelompok kecil

2) Perhatikan huruf pada kata-kata berikut “ Rajin Pangkal Pandai, hemat pangkal kaya “

3) Setiap kelompok mendapat satu kata dari tulisan tersebut

4) Selanjutnya guru membagikan potongan kertas karton sesuai jumlah huruf dalam kata

5) Siswa menulis satu huruf pada setiap kertas dengan krayon

6) Rangkailah huruf yang telah dibuat menjadi sebuah kalimat sebelumnya

7) Rekatkan huruf-huruf tersebut dengan kardus

8) Tempelkan kardus huruf di kelasmu dan berilah hiasan

9) Lafalkan bunyi huruf vocal dan konsonan pada kata-kata tersebut




Pendamping Pembelajaran 6



Pendalaman Materi

Berdoa Sebelum Melakukan kegiatan di Rumah



Dayu anak yang rajin. Dayu suka membantu orang tua. Dayu membantu menyiapkan makan malam. Sebelum makan, Dayu berdoa. Pernahkah kamu membantu orang tuamu?



Pendalaman Materi

Menyusun Huruf Menjadi Kata



Udin memiliki banyak teman, yaitu Beni, Jonas, Lani, Mutiara, dan Siti. Ibu guru mengajak kami menusun huruf menjadi kata. Setiap nama memiliki huruf depan. Huruf depan adalah huruf pertama dalam sebuah kata. Ayo, sebutkan huruf depan nama teman-temanmu.






Pendalaman Materi

Menulis Lambang Bilangan 1 sampai 10



Ayo, kita lafalkan bilangan 1 sampai 10. Udin memegang papan bertuliskan namanya. Beni membaca nama Udin. Banyak huruf pada nama Udin ada 4 huruf. Huruf tersebut adalah u,d,I dan n








http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html